SUDAH dua puluhan tahun Paniai menjadi kabupaten sejak dimekarkan dari Nabire. Sejak saat itu pembangunan digalakkan dari bupati ke bupati. Dari zaman Bupati Yanuarius L. Douw, SH hingga Bupati Meki Nawipa. Daerah seluas 6.525,32 km2 daratan ini memiliki banyak potensi pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, pariwisata, budaya, dan lainlain. Jumlah distriknya dari awalnya hanya 10 distrik, kini menjadi 24 distrik.
Perintis Kabupaten Paniai, Agustinus Yagekouyo Kudiay memberikan kesaksian bahwa Bupati Douw benarbenar meletakkan dasar pembangunan pemerintahan, adat dan agama. Selanjutnya tongkat estafet pimpinan daerah kepada Bupati Naftali Yogi dan Hengky Kayame.
Kini Paniai dipimpin anak muda, Meki Nawipa dan wakil Oktopianus Gobai. Meki Nawipa bersama Gobai melakukan banyak gebrakan dan program kerja, di antaranya, bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur.
Visimisi Bupati Meki dan wakilnya betulbetul dirasakan masyarakat Paniai. Dari meja redaksi ENAIMOO merekam kesan dan pesan masyarakat, program kerja, dan perkem bangan Kabupaten Paniai, empat tahun terakhir masa kepemimpinan Bupati Meki Nawipa.
Sejak dimekarkan dari Kabupaten Nabire 26 tahun lalu, Paniai bergeliat. Banyak terobosan yang dilakukan sejak era Bupati Yanuarius L. Douw, SH hingga Bupati Meki Nawipa. Daerah dengan luas sekitar 6 ribu kilo ini memang memiliki banyak potensi yang dikembangkan. Di antaranya pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan darat, pariwisata, dan budaya.
Melihat kekayaan potensi tersebut, Bupati Meki Nawipa pasang badan. Sejak dilantik oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, 23 November 2018 di aula kantor bupati Paniai, Meki Nawipa bersama wakilnya Oktopianus Gobai tancap gas.
Dengan jargon “Paniai untuk Semua”, dua putra terbaik Meepago ini menerobos banyak sektor untuk dikembangkan di 24 distrik dan 216 kampung. Paniai ibarat pesawat yang harus berani lepas landas, untuk menembus awan dan menerjang angkasa, untuk membawa masyarakatnya mandiri dan sejahtera.
Bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan darat, ekonomi, dan pemberdayaan kontraktor lokal, menjadi fokus perhatian sang pilot bersama wakilnya.
Pendidikan
Bekerja sama dengan Yayasan Indonesia Cerdas, program Paniai Cerdas menjadi satu-satunya pendobrak dalam mempersiapkan generasi muda Paniai. Program Paniai Cerdas dimulai sejak pertengahan 2021. Ratusan guru pun didatangkan dari luar Papua. Para guru kontrak itu digaji lebih dari tiga juta rupiah.
Ratusan guru kemudian dikirim ke sejumlah distrik, dengan fokus pada tujuh titik, seperti, Distrik Paniai Timur, Yatamo, Paniai Barat, Ekadide, dan Aradide. Sedangkan dua distrik lainnya, Bogobaida dan Kebo, sedang dalam proses.
Masyarakat Kampung Wotai, Distrik Yatamo, Mama Agnes Adii memuji gebrakan Bupati Meki Nawipa bersama wakilnya untuk memajukan pendidikan di Paniai. Dia menilai cara mengajar dan mendidik para guru kontrak ini sangat bagus, sehingga harus dilanjutkan.
“Yosi (anak saya) sudah bisa tulis dia punya nama. Saya bandingkan dengan kakaknya itu waktu kelas dua SD tidak bisa baca, dan tulis,” kata mama enam anak itu, ketika diwawancarai di Kampung Wotai beberapa waktu lalu.
Sebenarnya di Paniai banyak guru, tetapi banyak juga yang pindah tugas dan profesi hingga memasuki masa pensiunan. Sejak tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai juga mengirim lima pelajar untuk berkuliah di Oregon State University, Amerika Serikat. Lima pelajar ini diasuh Yayasan Pelayanan Antarbudaya (YPA-Papua) melalui program Paniai Intensive Training (PAINTING).
Bupati Paniai Meki Nawipa menyebutkan lima pelajar itu adalah Melkias Gobay (jurusan Plantation/Perkebunan), Michael Bunai (jurusan Agriculture/Pertanian), Jackline A. Gobai (jurusan Pharmacy/Farmasi), Seatiel Gobai (jurusan Business Administration/Bisnis Administrasi), dan Irneka Kudiai (jurusan International Business atau Bisnis Internasional/sudah kembali karena faktor kesehatan).
Bupati Meki berkomitmen memproduksi sumber daya manusia (SDM) yang andal demi masa depan daerah tercinta. “Pemda Paniai bayar penuh empat tahun. Kita mau mereka sekolah baik di Amerika. Pemda Paniai di pemerintahan saya berkomitmen akan membiayai penuh,” ujar Meki, Jumat (6/8/2021).
Ia menargetkan tahun 2022 dan 2023, Pemkab Paniai menuntaskan semua biaya kuliah, biaya hidup, dan lainlain selama empat tahun di Amerika. Pemerintah daerah menurut Meki Nawipa, berupaya untuk membangun SDM asli Papua, dengan memfasilitasi pelajar-pelajar terbaiknya, untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri seperti Amerika, Eropa, Australia, dan Asia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Paniai, Andreas Degei, S.Pd, MPd mengatakan, lima pelajar itu dibina untuk membangun karakter sebagai modal dalam menuntaskan studi mereka di sana. “Kita harapkan dengan pembinaan ini, para pelajar bisa beradaptasi dengan budaya di Amerika, serta mampu menyelesaikan studi tepat waktu, sehingga bisa kembali ke tanah air untuk membangun daerah,” kata Degei.
Dinas Pendidikan Paniai bekerja sama dengan YPAPapua demi menyiapkan SDM untuk kuliah di mana saja, sehingga pelajar diharapkan memiliki potensi luar biasa dan mengambil program studi yang sangat dibutuhkan. Selain mengirim lima siswa, dua anak Paniai sedang dipersiapkan untuk studi ke Amerika beberapa tahun kedepan.
Mereka adalah Sara Kobepa dan Stephany Gobai. Sara dan Stephany sudah dua tahun ikut belajar online dengan dosen dari luar negeri. Tahun ketiga dan keempat mereka akan ke Amerika. Tak hanya itu, Bupati Meki Nawipa memberangkatkan enam anak yatim-piatu untuk studi di Jayapura, ibu kota Provinsi Papua. Meski tak menggunakan sandal, enam anak yang berasal dari Degeuwo, Siriwo, dan Youtadi ini bersemangat naik pesawat menuju Jayapura, untuk menggapai masa depannya.
“Mereka ini tidak punya bapak dan tidak punya mama (ibu). Saya lakukan ini demi sumber daya manusia Paniai ke depan. Hari ini kalian naik pesawat dengan kaki kosong. Saya tunggu kamu enam untuk kembali sebagai pemimpin di Paniai pada 20 tahun mendatang,” kata Nawipa.
Anggota DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas, S.Ip, M.Si memuji perkembangan di bidang pendidikan di daerah yang dipimpin Meki Nawipa dan Oktopianus Gobai. Mandenas mengatakan, peningkatan pendidikan di Paniai merupakan salah satu sektor prioritas utama jangka panjang, dan peningkatan SDM Papua dimulai dari sekolah dasar (SD).
Ia bahkan menyaksikan perkembangan luar biasa selama dua kali lawatannya ke Paniai. “Dari sekian kabupaten di pegunungan yang kita kunjungi, Kabupaten Paniai satu-satunya cukup maju karena saya kunjungi di sini dua kali. Selain pendidikan, kita juga jumpai transaksi ekonomi cukup tinggi di Paniai. Saya apresiasi ini,” kata Yan Mandenas.
Anggota Fraksi Gerindra ini berpesan kepada semua anak muda agar harus bekerja keras, demi menggapai masa depan yang gemilang. “Kita harus hargai guru-guru yang datang mengajar jauh-jauh ke pelosok negeri. Karena tidak semua orangorang mau datang ke pelosok, untuk mengabdi dan kemajuan daerah terutama mendidik siswa,” kata Mandenas, mantan anggota DPR Papua.
Paniai kini memiliki 150 guru di lima titik. Sekitar 2.566 siswa di Kabupaten Paniai mendapatkan pendidikan layak. Terdapat 433 anak TK/PAUD, 1.303 pelajar SD, dan 730 pelajar SMP. “Ini kita bawa guru dari Pelita Harapan dan Serafim, Indonesia Cerdas, untuk masuk sampai dalam. Kita mulai dari TK, SD, SMP. Sekitar 2.566 di Paniai atau sekitar 2.955 anak Paniai di seluruh dunia dibiayai Pemda Paniai,” kata Bupati Meki Nawipa dilansir saluran Youtube Noken Live.
Kesehatan
Tak hanya pendidikan, Pemkab Paniai sejak beberapa tahun terakhir juga giat mengembangkan SDM di bidang kesehatan. Gedung RSUD dibangun tiga lantai, semua petugas medis lengkap dan layani 24 jam, bahkan rujukan pasien dari beberapa kabupaten tetangga.
Belum lama ini Pemkab Paniai mengontrak ratusan tenaga kesehatan dalam program Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan Paniai Harapan Baru. Pemkab sudah mengirimkan 279 nakes ke 30 puskesmas di Paniai. Tahun 2020, Dinkes Paniai mengusulkan ke Kemenkes dan direspons dengan mengirim sejumlah nakes pada 2021. Paniai kemudian mendapat kuota nakes kontrak lebih banyak dari kabupaten/kota lainnya di Papua.
Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Paniai bekerja sama dengan Kemenkes RI kemudian mendatangkan dokter, analis kesehatan, tenaga farmasi, kesehatan lingkungan (kesling), dan kesehatan masyarakat (kesmas), melalui program Nusantara Sehat. Sebanyak 53 nakes dikirim ke Paniai dalam program Nusantara Sehat.
Mereka ditugaskan di delapan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM), yakni Epouto, Muyetadi, Bibida, Uwaamani, Dei, Komopa, Yabomaida, dan Bogobaida. Pemkab Paniai juga melakukan program pemberian bantuan kepada para lansia (lanjut usia) dengan menyediakan kartu BPJS untuk 325 lansia melalui program “Paniai untuk Lansia”.
Para lansia dengan usia lebih 68 tahun itu diberikan santunan Rp200 ribu tiap bulannya. “Peluncuran program “Paniai untuk Lansia” dapat mengurangi beban hidup bagi warga masyarakat. Ini akan menjadi barometer bagi Pemerintah Kabupaten Paniai untuk memperhatikan hajat hidup para lansia,” kata Bupati Meki.
Pada tahun 2020, Pemkab Paniai memberikan bantuan kepada lansia di Distrik Paniai Timur, Bibida, Ekadide dan Distrik Agadide. Namun Bupati Paniai menambah bantuan kepada lansia di dua distrik lagi (Paniai Barat dan Paniai Utara) pada tahun 2021.
Legislatif pun mendukung program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, apalagi bantuan kepada lansia. Bantuan itu merupakan bagian dari mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Paniai yakni “Paniai untuk Semua”.
“Paniai bukan hanya golongan tertentu, bukan juga hanya milik pemuda dan pemudi, tetapi ini juga untuk lansia. Mereka wajib diperhatikan, maka kami legislatif mendukung program pemerintah yang bersentuhan dengan arus bawah,” ujar Ketua DPRD Paniai, Sem Nawipa, ST.
Perekonomian
Ternyata Bupati Meki dan wakilnya tak hanya berkomitmen memajukan pendidikan dan kesehatan. Dua putra terbaik Meepago ini juga berupaya memajukan bidang perekonomian di Paniai, terutama pada sektor perikanan darat, perkebunan, dan pertanian. Bupati Meki bahkan tak segan-segan membeli buah nanas dari masyarakat. Mereka membawa sendiri ke rumah beliau.
Meki Nawipa juga secara langsung membeli jahe dan kedelai dari masyarakat, bahkan memberikan bantuan berupa bibit ternak babi, alat kerja, dan mengunjungi masyarakat di daerah-daerah terluar. Di sektor perkebunan dan pertanian, Meki mendukung upaya masyarakat dengan Gerakan Tanam Kopi. Setidaknya 200 ribu pohon kopi ditanam sejak 2019 hingga 2020.
Kopi Paniai bahkan mendapat Grade A usai diteliti Puslitkoka (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao) dan SCOPI (Sustainable Coffee Platform Indonesia). Bupati Meki Nawipa berkantor di kebun kopi milik masyarakat, untuk memastikan bahwa tanaman kopi yang dibudidayakan oleh masyarakat bertumbuh dengan baik.
Ini semata untuk mewujudkan visi-misinya meningkatkan kemandirian petani. Setidaknya lima distrik fokus pada budidaya kopi. Satu distrik lainnya fokus pada tanaman cabai dan kedelai, satu distrik untuk bawang putih dan bawang merah, serta satu distrik untuk ubi jalar. Selain bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi, bidang infrastruktur pada beberapa tahun terakhir disebut mengalami perubahan, terutama di kawasan perkotaan, seperti Madi dan Enarotali.
Dua kota ini boleh menikmati jaringan telekomunikasi seluler setelah dibangun Tower Base Transceiver Station (BTS). Pembangunan BTS dilakukan setelah mendapat rekomendasi Kemenkominfo RI melalui koordinasi dengan anggota DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas. Sekitar 200 BTS sudah dipasang untuk Paniai. Jaringan 4G dipasang mulai dari Distrik Paniai Timur, Yatamo, Bibida, Agadide, Ekadide, dan sisanya diselesaikan tahun 2022.
Lokasi yang akan dipasang BTS pun sudah disurvei oleh tim Kominfo RI. Jaringan Telkomsel 4G di Paniai menggunakan dua jalur. Fiber optik dihubungkan dari Nabire dan Timika. Perintis pembangunan pertama di Paniai, Agustinus Yagekouyo Kudiay, S.Sos bercerita bahwa dari periode ke periode bupati Paniai mempunyai keunggulan masingmasing. Namun ia memuji gebrakan pembangunan di era kepemimpinan Bupati Nawipa.
Agus mengatakan, Bupati Yanuarius L. Douw benarbenar meletakkan dasar pembangunan pemerintahan, adat dan agama. Sedangkan Bupati Naftali Yogi, S.Sos dan Hengky Kayame, SH, MH melakukan banyak gebrakan dan program kerja. Namun ia menilai program kerja dua bupati ini sebagian tidak tepat sasaran. Kini Paniai dipimpin anak muda energik, yang juga seorang pilot. Dia adalah Meki Nawipa. Meki disebutnya sudah melakukan terobosan di berbagai bidang, seperti, gerakan tanam kopi, perikanan dan memberikan bantuan kepada petani kopi, listrik menyala 24 jam sampai ke kampung-kampung, jaringan internet 4G, dan pembangunan jalan antarkampung.
“Bupati mana yang bisa begitu? Tidak ada (bupati) yang lain, yang ada hanya di Paniai (semasa Bupati Meki Nawipa),” katanya.
Pemberdayaan Kontraktor Lokal
Perhatian Bupati Meki Nawipa terhadap pengusaha putra daerah cukup berhasil. Terbukti dari seluruh paket proyek yang dikerjakan selama dua tahun terakhir ratarata kontraktor asli Paniai. Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Paniai, Melianus Gobai, mengapresiasi kerja nyata Bupati Nawipa mempercayakan putra daerah menangani sejumlah proyek jalan dan jembatan.
“Bupati Meki Nawipa sudah berhasil membina para pengusaha pribumi asli Paniai. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, rata-rata paket proyek dikerjakan oleh kontraktor asli Paniai. Ini luar biasa. Kami sangat apresiasi,” ujar Melianus. Terlibat langsung dalam jasa konstruksi, ia merasa para pengusaha OAP asal Paniai benar-benar diberdayakan.
“Anak-anak asli lega karena pengalaman pahit selama ini sudah terobati.” Sebagai bukti pembinaan Bupati Meki Nawipa, Melianus Gobai yang juga kontraktor itu kini sedang mengerjakan pembangunan jalan ruas Bibida-Dagouto. Melianus menaruh harapan besar agar amanat Otonomi Khusus (Otsus), menjadi tuan di negerinya sendiri, mampu diterapkan para pemimpin daerah, baik Gubernur, Bupati dan Walikota di Tanah Papua.
“Berdayakan pengusaha OAP menjadi pelaku, bukan lagi penonton. Paniai sudah buktikan di masa kepemimpinan Meki Nawipa dan Oktopianus Gobai. Daerah lain pun perlu lakukan hal yang sama. Amanat Otsus harus benar-benar dibuktikan agar menjadi tuan di atas negeri kita sendiri,” tuturnya.
Gas for Papua Tengah. (*)
Sumber: Majalah ENAIMOO Edisi April – Mei 2022
+ There are no comments
Add yours