Semangat Papua Tengah Milik Semua Orang!

Oleh : Alexander Gobai

Papua Tengah milik semua orang adalah semangat Meki Nawipa (MEPA), Calon Gubernur Provinsi Papua untuk menanamkan pondasi baik dari semua aspek untuk kemajuan Provinsi baru di Papua tengah.  Semangat yang menunjukkan arah untuk membangun bersama, bekerja bersama dan menentukan arah pembangunan Papua tengah ke arah bersih, transparansi, sehat dan bijak. Meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang pendidikan, mulai dari PUAD – Perguruan Tinggi, Meningkatkan Kesehatan agar pelayanan kesehatan dijamin baik untuk keselamatan manusia juga meningkatkan peningkatan ekonomi agar SDM mampu mencipatkan lapangan pekerjaan dari diri pribadi kepada sesama lainnya.

Berdasakan Wikipedia menjelaskan bahwa Papua Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia bagian timur yang telah dimekarkan dari provinsi Papua pada tahun 2022. Ibu kota provinsi ini berada di Kabupaten Nabire, tepatnya berada di Wanggar. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Papua Tengah sebanyak 1.357.071 jiwa.

Papua Tengah dimekarkan dari Provinsi Papua bersama dua provinsi lainnya yakni Papua Pegunungan dan Papua Selatan pada 30 Juni 2022 berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022. Cakupan wilayah Papua Tengah kira-kira sesuai dengan wilayah adat Mee Pago dan Saireri.

Secara sederhana Papua Tengah dapat dibagi menjadi tiga wilayah besar, yaitu kawasan Teluk Cenderawasih berupa dataran rendah dan pesisir di utara yang menjadi lokasi ibukota provinsi yaitu Nabire, kawasan Pegunungan Tengah di bagian tengah, dan dataran rendah serta pesisir di bagian selatan yang menjadi lokasi Kabupaten Mimika. Pegunungan Tengah adalah rantai pegunungan di tengah Pulau Papua yang memanjang dari Papua Tengah hingga Papua Nugini dan memiliki berbagai puncak dengan ketinggian lebih dari 4.000 mdpl. Wilayah Pegunungan Tengah di Indonesia sering disebut dengan Pegunungan Jayawijaya dan ada juga yang memberi nama Pegunungan Sudirman. Puncak tertinggi Indonesia sekaligus Oseania berada di provinsi ini yaitu Puncak Jaya dengan ketinggian lebih dari 4800 mdpl serta tertutup salju. Pegunungan ini menjadi sumber air untuk sungai-sungai besar yang mengalir ke utara maupun selatan.

Diantara gunung gunung itu terdapat berbagai lembah dengan ketinggian lebih dari 1.500 mdpl yang menjadi tempat pemukiman suku asli terutama Suku Mee. Ditengah kawasan ini terdapat tiga danau besar yaitu Danau Paniai, Tigi, dan Tage. Ibukota Paniai dan Deiyai berada di tepian danau tersebut. Danau ini menjadi sumber perikanan air tawar bagi masyarakat. Tanah di lembah tersebut cukup subur dan membuat tempat ini cocok menjadi lahan perkebunan dengan komoditas utamanya adalah ubi jalar yang dijadikan makanan pokok, namun ada juga usaha untuk menanam tanaman lain seperti kopi jenis Moanemani di Lembah Kamuu Dogiyai. Walaupun subur, beberapa wilayah rentan terkena embun beku akibat suhu yang sangat dingin sehingga menyebabkan gagal panen. Akhirnya timbul bencana kelaparan yang memakan korban jiwa seperti yang pernah terjadi di Agandugume dan Lambewi di Kabupaten Puncak. Infrastruktur yang minim dan banyaknya aktivitas teroris Organisasi Papua Merdeka menyebabkan bantuan sulit dikirimkan.

Wilayah dataran rendah di Papua Tengah memiliki topografi yang lebih datar sehingga perkembangannya jauh lebih pesat dan menarik banyak pendatang terutama Timika yang merupakan salah satu kota terbesar di Papua dan Nabire yang dijadikan ibukota provinsi. Nabire dan Mimika juga menjadi salah satu tujuan transmigrasi, serta pembentukan sawah padi dan perkebunan sawit. Meskipun sama-sama berupa dataran rendah, wilayah selatan di Mimika lebih banyak ditemukan zona ekoregion hutan hujan dataran rendah yang mirip dengan Papua Selatan serta zona mangrove yang menjadi rumah bagi Suku Kamoro dan Suku Sempan. Pesisir Nabire termasuk dalam Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan pantai berpasir putih dan pulau-pulau serta perairan yang menyimpan keanekaragaman bahari yang tinggi seperti hiu paus dan terumbu karang.

Kawasan utara Kabupaten Mimika masih termasuk bagian dari Pegunungan Jayawijaya. Di wilayah inilah terjadi penambangan emas yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia tepatnya di tambang Grasberg. PT Freeport membangun sebuah kota kecil bernama Tembagapura untuk menjalankan operasinya. Limbah sisa atau tailing dari penambangan ini dialirkan ke sungai-sungai di Mimika seperti Sungai Ajkwa dan Otomona yang sekarang dipenuhi lumpur. Namun lumpur ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari sisa sisa emas dengan alat sederhana.

Semangat Papua tengah milik semua orang adalah harapan semua orang, gotong royong membangun Papua tengah dengan profesi masing-masing, ikut mengambil bagian dalam meningkatkan SDM dari semua sektor agar masyarakat merasakan kesejahteraan dan kemakmuran dan ikut merasakan pembangunan dari semua sektor.

Kebijakan Meki Nawiapa dengan semangat Papua Tengah milik semua orang, telah ditujukkan dan terbukti membangun Kabupaten Paniai dengan bijak. Membangun Pendidikan secara insfratruktur, mengontrak guru Honeror, membiasiswai anak-anak Paniai sekolah diluar Negeri dan dalam negeri.

Menyediakan layanan kesehatan mulai dari Pustu sampai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), memberikan kesempatakan kerja bagi petani Kopi, nelayan ikan dengan memberikan biaya per bulan. Menyetarakan posisi penting di pemerintahan dan terjamin kemanan dan kenyamana selama 5 tahun mempin Kabupaten Paniai. Dan masih banyak prestasi yang dilakukan Meki Nawipa, calon gubernur Papua Tengah.

Memberdayakan Para ojek, ikut memberikan pendampingan kepada orang-orang tua Lanjut Usai (Lansia) dengan memberikan bantuan, dan masih banyak yang dilakukan Meki Nawipa. Inilah semangat mengangkat Harga Diri orang asli Papua diatas Negerinya, terlepas dari pandangan buruk lainnya.

Keberlanjutan semangat Papua tengah milik semua adalah semangat yang tercipta untuk membangun Papua tengah dengan menankan pondasi baik untuk kemajuan sumber daya manusia diatas negeri Papua. Mengapa, Papua tengah harus ditanamkan pondasi baik? Karena Papua tengah adalah jerminan Negara Negara yang memiliki tujuan dan harapan lain, tidak tidak dipikirkan oleh Meki Nawipa. Kalau orang jahat yang pimpin, tentu akan menguasai dengan cara yang tidak baik.

Meki Nawipa memiliki misi, bagaimana anak harus sekolah, kesehatan harus baik, konektivitas ekonomi berjalan, keamanan dan kenyaman harus tercipta dan terus membuka lapangan pekerja bagi semua orang agar bekerja dan mendapatkan kesempatan kerja untuk ikut serta membangun Papua tengah dengan harmonis, kekeluragaan, sehat dan bertanggungjawab.

Inilah semangat-semangat yang dipikirkan oleh Meki Nawipa dalam membangun Papua tengah tanpa membangun suku, ras, agama dan profesi lainnya. Semua masyarakat memiliki pikiran yang sama agar daerah aman dan ikut merasakan pembangunan di daerahnya.

Redaksi